Sablon Kaos Manual, Kegiatan Yang Masih Eksis di Lapas Permisan

    Sablon Kaos Manual, Kegiatan Yang Masih Eksis di Lapas Permisan
    Kegiatan kemandirian sablon pada Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan menggunakan dua teknik pengerjaan yaitu secara manual dan menggunakan mesin DTF. Dua teknik tersebut dijalankan beriringan tergantung pesanan dan kerumitan desain teknik pengerjaan (30/3).

    NUSAKAMBANGAN – Kegiatan kemandirian sablon pada Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan menggunakan dua teknik pengerjaan yaitu secara manual dan menggunakan mesin DTF. Dua teknik tersebut dijalankan beriringan tergantung pesanan dan kerumitan desain teknik pengerjaan.

    Saat ini Lapas Permisan terus melakukan pembinaan dan pelatihan sablon secara manual. Ditengah gempuran teknologi yang begitu pesat, sablon manual masih menjadi salah satu pelatihan kemandirian yang digemari. Selain proses yang tidak memerlukan bahan pendukung yang terlalu banyak dan murah, sablon manual juga mampu menghasilkan gambar yang realistis.

    Narapidana bernama Teguh salah satunya. Ia telah mengikuti kegiatan sablon sejak 3 tahun lalu saat awal mula dia dipindahkan dari luar Nusakambangan. Menurutnya sablon manual mempunyai kesan tersendiri oleh pembuatnya, meskipun kelemahannya akan lama pengerjaannya apabila desain tidak digunakan untuk kaos yang banyak. Tetapi untuk proses pembuatan baju pesanan banyak dengan satu desain ini cukup cepat pengerjaannya.

    “Sablon manual bagi saya sangat berkesan karena proses pengerjaannya harus runtut satu demi satu, mulai dari pembuatan film hingga penggesutan dan pengeringan, memang akan lama bila banyak desain yang harus dikerjakan tetapi ini cukup hemat bahan, ” Ungkapnya.

    Kaslam Priyanto Kasubsi Bimker Lohasker sebagai pengawas kegiatan ini mengatakan bahwa kedua teknik pengerjaan sablon akan kami pertahankan dan teruskan, sehingga tidak serta merta berpokok pada hasil namun juga proses sehingga narapidana yang bekerja mengerti akan arti sebuah kesabaran dan keuletan.

    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Lapas Permisan Dengan Pembuatan Sablon Kaos...

    Artikel Berikutnya

    Perpustakaan Pancasila Lapas Permisan Dukung...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan

    Ikuti Kami