Lapas Permisan dan Kemenag Cilacap Kolaborasi Bina Warga Binaan Pemasyarakatan

    Lapas Permisan dan Kemenag Cilacap Kolaborasi Bina Warga Binaan Pemasyarakatan
    Kegiatan pembinaan kerohanian Islam di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan, yang diselenggarakan di Masjid At-Tawwabun. Acara tersebut dipimpin oleh ustadz Slamet Munir dari Kementerian Agama Cilacap, Kamis (22/02).

    NUSAKAMBANGAN – Kegiatan pembinaan kerohanian Islam di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan, yang diselenggarakan di Masjid At-Tawwabun. Acara tersebut dipimpin oleh ustadz Slamet Munir dari Kementerian Agama Cilacap, Kamis (22/02).

     

    Dalam ceramahnya tentang “Praktik Mengkafani Mayit”, ustadz Slamet Munir menyampaikan pesan penting kepada warga binaan pemasyarakatan yang hadir. Beliau menekankan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, dan tidak ada satu pun yang dapat meloloskan diri dari kematian.

     

    Ustadz Slamet menyoroti bahwa kematian adalah hakikat yang pasti terjadi, dan jika seseorang mencoba melarikan diri dari kenyataan itu, kematian akan tetap menghampirinya. Oleh karena itu, beliau mendorong para hadirin untuk mempersiapkan diri dengan bekal untuk kehidupan setelah kematian.

     

    Dalam penjelasan singkat mengenai fiqih mengurus mayit, ustadz Slamet Munir menjelaskan tentang tata cara mengkafani mayit sesuai dengan ajaran Islam. Dia menyoroti pentingnya membersihkan dan mengkafani jenazah dengan layak, serta menjalankan proses penguburan sesuai dengan syariat.

     

    Ustadz Slamet Munir menegaskan, “Fiqih mengurus mayit adalah bagian penting dari ibadah kita sebagai umat Islam. Kita harus menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, sebagai bentuk penghormatan terakhir kita kepada sesama manusia.”

     

    Dengan penyampaian ini, kegiatan pembinaan kerohanian di Lapas Permisan berhasil memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya persiapan spiritual dalam menghadapi kematian, serta tanggung jawab sebagai umat Islam dalam mengurus jenazah sesuai dengan ajaran agama.

    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Praktik Mengurus Mayit Tema Kajian Kerohanian...

    Artikel Berikutnya

    Kemenag Cilacap Isi Pembinaan Kepribadian...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Polda Jateng Bongkar Jaringan Perdagangan Orang, Selamatkan 40 Korban dan Amankan 29 Pelaku!

    Ikuti Kami